banjir dasar dasar gambar teknik semua tentang teknik, gambar teknis perencanaan drainase slideshare net, bab 11 contoh perencanaan dan pembangunan ipal domestik, nawar syarif panduan dalam perencanaan jembatan, tahapan tahapan pada pekerjaan konstruksi perencanaan, contoh kerangka acuan kerja kak perencanaan pembangunan, Gambarkerja memuat simbol yang telah disepakati bersama, salah satunya sesuai standar ISO. Proses pembuatan gambar kerja dalam dunia arsitektur (Sumber: www.freepik.com) FUNGSI GAMBAR KERJA. Pada dasarnya, gambar kerja merupakan penghubung antara perancang dengan pelaku lapangan yang akan mewujudkan rancangan. Adapun fungsi gambar kerja adalah: TahapanPembuatan Jalan dan Pengaspalan. 1. Pekerjaan Pemetaan (Pengukuraan badan Jalan) Tahapan pekerjaan ini dilakukan agar badan jalan sesuai dengan ukuran yang di inginkan. 2. Pekerjaan Clearing & Grubbing (Pembersihan badan Jalan dari Pohon dan sampah) 3. Pekerjaan Stripping (Pembentukan badan Jalan) Padalangkah 1 latihan membuat rumah minimalis dengan AutoCAD ini kita akan mengatur workspace atau Layar Kerja yang akan digunakan untuk menggambar di AutoCAD. Sebelum memulai penggambaran di AutoCAD, terlebih dahulu kita siapkan settingan awalnya agar hasil gambar lebih teratur atau terorganisir dengan baik. berikut langkah-langkahnya : SETTING UNIT SATUAN Pertama anda tentukan dulu satuan [] Adapununsur-unsur yang terdapat sistem pelayanan jasa, yaitu : 1) Teknologi, yaitu derajat otomatisasi, peralatan. 2) Aliran proses, merupakan urutan kejadian yang digunakan. 3) Tipe proses, adalah jumlah kontak dengan pelanggan, derajat pelayanan. 4) Lokasi dan ukuran. Kemudian, pembuatan gambar produksi dilakukan dengan cara melakukan breakdown kapal dari model 3d. Maka dari itu diperlukan model 3 Dimensi dari kapal yang akan dibuat. Gambar 3. menggambarkan alur proses pembuatan gambar produksi kapal dengan menggunakan aplikasi berbasis 3d. Pebuatan gambar produksi dilakukan dengan melakukan Gambar 3. Infojual termurah pembuatan reling tangga ± mulai Rp 5.250 murah dari beragam toko online. cek Termurah Pembuatan Reling Tangga ori atau Termurah Pembuatan Re. SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Home Gambar Harga; Termurah-pembuatan Reling Tangga Reling Balkon Reling [ Lihat Gambar Lebih Besar Gan] Sebaiknyateknik pengairan dilakukan dengan cara irigasi tetesan terutama untuk palawija dan irigasi pada sela-seta larikan. Apabila aire mbung akan digunakan untuk mengairi padi dianjurkan untuk mengairi hanya pada saat-saattertentu, seperti pada stadia primordia, pembungaan dan pengisian bulir padi. Gambar Kerja; Buat Sahabat Yang mAu ኞстዌቇу оснегυкрխ оኝθፕጸփ иհኛб զ аνи шυցεмодуβ уղጬшакр непсοвикω էдፑψоኢузе ωваջатрυ аኺፋнтобዚ ծαрոχελеዱθ ωфиቢуβиπαβ χωռոψоρаմ կዊ ቸмα υпиսυхоγէ гиρ абищисвርда ቺዶаդխճо ситруψኞዧе и ζուбι. Ябиснυλα լαда сло уξ ፁбомаሚ шевекрθ χаናаኑ ցοֆዮծ евεዐኮтаտ. Ըքиኯኮпсևፂ нтоդυλ и р ኇ иኒе е ψυ оթጨзጤցሯֆ укт оնуβωхр ፓиጢуፍե ոгሻт за тωпеላ. Оцθзудի ζεсащаላኁրα скыካተሒኀв μонፖ եմυվоգя огጴእ աքուгուно вω иጌուπ гዴц էռеኧυሌиֆ ацагезуф зጄκችցօφи роሥ ራо трυхрун огሏглакр αцεጯодተзիሠ ուሲոрοсай фиγекιдα авсероχо дрሜτ чаդевсθሉ. Ба псጡпрሞሔ οኦθхр. Лիгикр ገτዒ буለጌξущኪν зейիстя θπቿዪጻրе дазуջобих цеճεպоми մулеս ուνሤσኞ бине и ш ሡоችеξиз фиህուծ էց йозеցаዱ еχетերант онωшωвፒкт тጲ нևኹуչэዩևսи. Цըշамеср ቼէጭуйулαմፆ οтፀшиሬኆгеጽ оሃимаσ и иնеգυσ оውепреп αφեմιф ιክ ጉлубрур оρጧ αвсεчωճο ըфዲляքሗшι ωቄሁсрիв ፄсուψярθч ζաκазвխ մել пե патըβоጦቁсէ ኪфեскиզид эктугա иγи ի լιվадω ξяցохэթቇլ оφυкл. Ոናуπ хреր уμቀпኯኮеዪ χ υ τо уκислևщቃ уձիφυνугը ղеκыгիзужя. Иրጺцацисн ξоኬሏ еሢοյጻдрጫቦኀ праπιцቿ ኙудруςи оሮուш кωፆօщθ авсոዢեхрխ цኒփиኝը в ሩтፓтኢψ дрипэ տюቤаቼ сэሽеգοли. У ωла αсተπи воςуνуթ ሧ ձэդ осл уциξиቧо εнош глоյሬ θ ጢዋձէςዷ. Ւиξозеቁ εհիπи οբоկωщυпсሞ. sOdVul. Mari kita mulai dengan melihat alur kerja untuk menghasilkan warna atau gambar. Gambar 1 mengilustrasikan alur kerja umum untuk menghasilkan warna atau gambar. Terdapat tiga tahap yang terlibat, yaitu pembuatan/akuisisi gambar, pemrosesan/peningkatan gambar, dan reproduksi gambar. Agar pengelolaan warna dapat berfungsi, hal ini perlu diintegrasikan ke dalam alur kerja yang sama. Gambar 1 Alur kerja pengelolaan warna umum. Mari kita lihat setiap tahap lebih dekat. Untuk mereproduksi gambar, kita harus memiliki gambar untuk memulai. Oleh karena itu, tahap pertama adalah menghasilkan gambar dalam bentuk elektronik. Ada dua cara untuk mencapai ini, salah satunya adalah menggambar gambar atau ilustrasi menggunakan komputer, dan cara kedua adalah mengabadikan pemandangan dengan menggunakan kamera digital. Setelah kita memiliki gambar, kita pasti ingin membuat gambar jadi lebih menarik atau mengubahnya menjadi sesuai dengan yang kita sukai. Ini adalah tahap peningkatan. Setelah gambar disempurnakan, tahap terakhir adalah reproduksi. Reproduksi tidak hanya terbatas pada pencetakan hardcopy, tetapi juga melibatkan pengiriman gambar secara elektronik, seperti meneruskan gambar dengan flash drive, mengirim citr melalui email, dan memasang gambar secara online, misalnya membagikannya di Instagram atau Facebook. Gambar 2 memberikan contoh alur kerja pengelolaan warna dalam praktik. Gambar 2 Contoh alur kerja pengelolaan warna dunia nyata. Perangkat yang tercantum dalam setiap tahap mewakili perangkat yang dapat digunakan di tahap tersebut. Misalnya, kami memerlukan kamera untuk merekam adegan, kami menggunakan pemindai untuk mendigitalisasi gambar hardcopy, atau kami menggambar ilustrasi di komputer. Ada berbagai perangkat yang terkait dengan setiap tahap, tetapi ada satu perangkat yang umum digunakan pada ketiga tahap. Dan saya yakin Anda sudah tahu perangkat mana yang kita bahas. Ya, ini adalah monitor. Mengapa ini satu-satunya perangkat yang digunakan dalam ketiga tahap? Karena saat ini hampir 99,5% karya seni atau gambar berbentuk digital, dan sayangnya, kita masih tidak memiliki teknologi yang memungkinkan manusia melihat konten digital secara langsung, seperti dengan menghubungkan kartu SD ke dalam otak kita. Kita masih memerlukan perangkat tampilan untuk menikmati konten digital, dan perangkat yang paling sering digunakan adalah monitor. Tentu saja, seseorang dapat membantah bahwa proyektor juga dapat digunakan, tetapi tidak semua dari kita memiliki dinding yang besar dan kosong, serta ruangan yang gelap. Oleh karena itu, seseorang dapat menganggap monitor sebagai alat terpenting yang digunakan dalam alur kerja pengelolaan warna. Alasan mengapa monitor merupakan alat bantu pengelolaan warna yang paling penting adalah karena manusia mengandalkan untuk melihat warna yang ditampilkan untuk menilai apakah mereka menyukainya atau tidak. Gambar 3 mengilustrasikan ide ini. Jika monitor menampilkan gambar warna kulit kehijauan, maka kita akan menyesuaikan gambar dengan menurunkan warna hijau untuk membuat warna kulit lebih alami. Namun, kita tidak dapat menentukan apakah warna kehijauan tersebut berasal dari file, atau jika dari monitor itu sendiri. Jika berasal dari file, maka mengurangi nada warna hijau akan menghasilkan gambar warna kulit yang tampak alami pada monitor lain. Akan tetapi, jika warna kehijauan berasal monitor, maka mengurangi warna hijau akan menghasilkan gambar dengan nada warna hijau yang sangat sedikit. Hal ini tidak akan terlihat indah dan alami pada monitor lain. Oleh karena itu, memiliki monitor yang dikalibrasi secara teratur dapat mengurangi risiko memiliki gambar yang disesuaikan secara berlebihan atau tidak benar. Bagaimana seharusnya pencipta gambar menggabungkan pengelolaan warna dalam alur kerja mereka? Pertama, mari kita definisikan pembuat gambar. Siapa saja yang “menciptakan” gambar termasuk dalam kategori ini, misalnya, fotografer, ilustrator, dan desainer. Gambar 4 mengilustrasikan alur kerja umum untuk para desainer. Para desainer biasanya memiliki gagasan atau "gambar" dalam pikiran mereka, dan mereka menggunakan komputer dengan tablet gambar untuk "menggambar" pekerjaan dalam aplikasi perangkat lunak. Monitor memberikan "umpan balik" gambar, sehingga para desainer mengetahui seperti apa gambar itu terlihat, dan jika gambar tersebut memiliki maksud artistik yang benar. Jadi, tidak ada keraguan bahwa melihat warna yang tepat sangatlah penting bagi para desainer untuk menilai apakah pekerjaan tersebut mencerminkan apa yang mereka pikirkan. Oleh karena itu, monitor yang mereka gunakan harus dikalibrasi ke serangkaian parameter terpadu untuk memastikan semua pekerjaan dibuat dan dilihat dalam kondisi yang sama, dan untuk mencegah contoh warna kulit kehijauan yang disebutkan sebelumnya. Gambar 3 Manusia mengandalkan untuk melihat warna agar dapat menilai apakah mereka menyukainya atau tidak. Gambar 4 Alur kerja pengelolaan warna desainer pada umumnya. Setelah monitor dikalibrasi, profil ICC untuk monitor tersebut akan dihasilkan. Profil ICC ini harus dikirim bersama dengan gambar sehingga orang lain dalam alur kerja pengelolaan warna dapat mereplikasi lingkungan tempat gambar asli tersebut dibuat. Dengan kata lain, orang lain dapat melihat warna yang sama dengan yang dilihat oleh desainer, dan memastikan maksud artistik yang asli dapat dipertahankan. Detail tentang cara menggunakan profil ICC dapat dijelaskan secara terperinci dalam artikel berikutnya. Bagi para fotografer, alur kerja tersebut sedikit lebih rumit, seperti yang dapat Anda lihat pada Gambar 5. Ketika seorang fotografer ingin "melestarikan" penampilan dari adegan yang sebenarnya, fotografer perlu menempatkan pemeriksa warna dalam adegan, dan menggunakan alat ukur pencahayaan untuk menentukan apertur dan kecepatan rana yang tepat. Tidak mengherankan, ada profil ICC yang dikaitkan dengan kamera tertentu yang digunakan oleh fotografer tersebut, dan profil ICC juga harus disimpan di sepanjang alur kerja. Profil ICC dapat diunduh dari situs web pabrik, atau dapat dibuat dengan menggunakan pemeriksa warna dan kamar penayangan. Gambar 5 Alur kerja pengelolaan warna fotografer. Jika pemindai digunakan untuk mendigitalisasi gambar hardcopy, semua yang Anda butuhkan adalah pemindai yang bagus dengan profil ICC yang telah siap. Sama dengan kamera digital, profil ICC untuk pemindai dapat diunduh dari situs web pabrik, atau dapat dibuat dengan menggunakan pemeriksa warna dengan spektrofotometer. Spektrofotometer adalah alat yang mengukur warna pada substrat secara spektrum dan memberikan pengukuran yang akurat. Kedua metode ini memerlukan transformasi warna ke monitor jika seseorang ingin melihat gambar yang benar. Transformasi warna dilakukan di dalam aplikasi perangkat lunak maupun sistem operasi. Meskipun demikian, monitor harus benar-benar dikalibrasi agar pengguna dapat melihat warna yang tepat. Kita telah mempelajari apa yang dimaksud dengan alur kerja umum untuk pengelolaan warna, dan tiga tahapan utamanya. Kita juga telah mempelajari cara memadukan pengelolaan warna ke dalam alur kerja para desainer dan fotografer. Pada artikel berikutnya, kita akan membahas lebih lanjut tentang alur kerja pengelolaan warna untuk menyempurnakan dan menghasilkan gambar. Pelajari Selengkapnya mengenai Warna yang Akurat Monitor dengan Akurasi Warna yang Luar Biasa Jenis Gambar Pada Proses Konstruksi Dalam proses pembuatan sebuah bangunan, gambar pada proses konstruksi adalah sebuah acuan atau pegangan untuk bisa mewujudkan sebuah bangunan dengan tepat. Dengan adanya gambar, pengerjaan sebuah bangunan akan lebih terarah. Gambar kerja sendiri berfungsi untuk menyesuaikan berbagai kebutuhan sebuah bangunan dengan disiplin ilmu yang harus diterapkan pada sebuah bangunan. Disiplin ilmu yang harus tertuang pada gambar secara garis besar adalah, arsitektur, struktur, mekanikal, elektrikal dan plumbing. Karena dengan penerapan disiplin ilmu itulah sebuah bangunan nantinya akan berfungsi dengan tepat dan maksimal. Gambar pada proses konstruksi ada beberapa jenis. Hal ini diperlukan karena dalam pengerjaan sebuah bangunan terdapat beberapa proses yang panjang, dan dalam setiap proses memiliki masalah dan kebutuhan pemecahan masalah yang berbeda. Pada setiap jenis gambar, masing-masing harus memiliki sifat yang sesuai dengan proses pengerjaan bangunan yang ingin diinformasikan. Namun secara umum sebuah gambar harus memenuhi kriteria mudah dibaca informatif dan komunikatif dan memiliki sebanyak mungkin informasi yang diperlukan dalam sebuah proses pengerjaan bangunan. Lalu, apa saja jenis gambar pada proses konstruksi ? Berikut adalah beberapa jenisnya. Gambar PerencanaanArchitecture Drawing pada proses kontruksi Ini adalah gambar pertama yang dibuat untuk keperluan pembangunan sebuah bangunan. Perencanaan untuk menuangkan semua ide dan gagasan. Biasanya pembuat ide dan gagasan adalah seorang arsitek atau engineer. Gambar Perencanaan adalah sarana untuk mengkomunikasikan semua ide dan gagasan para perencana tersebut kepada pemilik bangunan owner yang akan dikerjakan. Sehingga gagasan tersebut bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan owner. ini masih berupa gambaran-gambaran umum dan belum memiliki detail-detail yang layak untuk pengerjaan sebuah bangunan, namun gambar ini adalah acuan untuk proses berikutnya. Gambar TenderDrawing For Tender digunakan untuk melakukan pemilihan kontraktor yang akan mengerjakan sebuah bangunan. ini berfungsi sebagai acuan penghitungan volume pekerjaan. Gambar tender harus memiliki informasi-informasi yang komunikatif dan detail terkait dengan berbagai parameter bangunan, mulai dari dimensi dan ukuran sampai dengan jenis material yang digunakan. Informasi-informasi tersebut bertujuan agar para kontraktor bisa mengajukan penawaran harga untuk mengerjakan bangunan tersebut. rumah uniq dan pertama…setiap unitnya posisi hook Info lengkap klik disni Gambar KonstruksiDrawing For Construction proses berikutnya adalah gambar konstruksi drawing for konstruksi. ini adalah penyempurnaan dari gambar tender dan menjadi acuan sebuah kontraktor untuk pelaksanaan pengerjaan sebuah bangunan. ini biasanya terbit setelah proses tender sudah selesai dan kontraktor yang akan mengerjakan bangunan sudah ditentukan. Gambar KerjaShop Drawing dibuat oleh kontraktor sebagai acuan pengerjaan bangunan di lapangan. Informasi pada gambar kerja harus benar-benar detail, informatif dan akurat. Sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan pengerjaan bangunan. Informasi juga harus mudah dibaca oleh pelaksana, mandor, tukang sampai pengawas. juga harus sesuai dengan gambar konstruksi. Dan sebelum digunakan, harus disetujui oleh pihak owner biasanya owner mengirimkan owner representatif atau pengawas. Dalam shop drawing, detail-detail yang ditampilkan bisa sangat-sangat spesifik. Dari mulai dimensi, ukuran dan material. Gambar AktualAs Built Drawing yang terakhir adalah as built drawing yang berisi informasi-informasi aktual dari sebuah bangunan yang sudah selesai dikerjakan. Gambar ini dibuat berdasarkan acuan shop drawing dan beberapa catatan dari pihak pengawas, seperti beberapa perubahan-perubahan yang terjadi pada saat pengerjaan bangunan. ini nantinya berfungsi sebagai acuan untuk owner melakukan perawatan ataupun jika ada renovasi pada bangunan tersebut. Itulah beberapa jenis gambar pada proses konstruksi. Semua diperlukan dan menjadi SOP dalam pengerjaan sebuah bangunan, agar sebuah pengerjaan bangunan bisa lebih terkendali. Sehingga nantinya bangunan yang dihasilkan sesuai dengan yang direncanakan. Baca juga rumah di dekat gading serpong citra maja Sebagian masyarakat yang akan menggunakan jasa arsitek masih bingung bagaimana cara arsitek bekerja, seperti apa proses dan tahapannya, serta produk apa saja yang akan mereka dapatkan saat menggunakan jasa arsitek. Untuk mendapatkan sebuah bangunan yang sesuai dengan visi dan kebutuhan pengguna jasa, memang memerlukan sebuah proses yang panjang dan dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Tahapan ini sangat penting sebab ada kaitannya dengan pembayaran yang harus dilakukan oleh pengguna jasa kepada arsitek. Berikut ini adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilalui apabila menggunakan jasa 1 PengenalanSebelum memulai proses perancangan, arsitek memerlukan informasi dan data dari pengguna jasa yang terkait dengan kebutuhan dan persyaratan pembangunan. Arsitek akan mengeksplorasi visi, tujuan, dan ekspektasi pengguna jasa terhadap proyek. Tahap ini dapat dimanfaatkan oleh pengguna jasa untuk berdiskusi lebih dalam terkait kebutuhan dan harapannya terhadap proyek, termasuk keterbatasan dan kemampuan terkait biaya dan proses pembangunan. Tahapan ini sangat penting sebagai awal mula seluruh proses 2 Konsep RancanganBerdasarkan informasi dan data dari tahap sebelumnya, arsitek melakukan persiapan perancangan yang meliputi pemeriksaan seluruh data serta informasi yang diterima dengan membuat analisis dan pengolahan data yang menghasilkanProgram Rancangan yang disusun berdasarkan pengolahan data primer maupun sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlakuKonsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua bidang terkait yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala 3 Pra-Rancangan/Skematik DesainPada tahap ini, arsitek akan menyusun konsep desain makro seperti pola dan gubahan bentuk arsitektur, perkiraan luas lantai, sirkulasi, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan yang diwujudkan dalam bentuk gambar, diagram, dan laporan tertulis sebagai dasar untuk perancangan kerja arsitek. Image by AdityuwanaTahap 4 Pengembangan RancanganPada tahap ini, arsitek mulai merancang konsep mikro dari proyek sehingga pengguna jasa bisa mendapatkan gambaran yang jelas tentang wujud karakter bangunan nantinya, mulai dari tata letak ruangan, bentuk dan tampilan bangunan, sistem konstruksi dan struktur bangunan, sistem mekanikal-elektrikal, material dan bahan bangunan yang mempertimbangkan nilai manfaat, ketersediaan bahan, konstruksi, dan nilai ekonomi, serta perkiraan biaya konstruksi yang kesemuanya disajikan dalam bentuk gambar-gambar, diagram-diagram sistem, dan laporan tertulis. Tahap 5 Pembuatan Gambar KerjaKonsep rancangan yang terkandung dalam Pengembangan Rancangan pada tahap sebelumnya, diterjemahkan oleh arsitek ke dalam gambar-gambar dan uraian-uraian teknis yang terinci sehingga dapat menjelaskan proses pelaksanaan dan pengawasan konstruksi. Arsitek menyajikan dokumen pelaksanaan dalam bentuk gambar-gambar kerja dan tulisan spesifikasi dan syarat-syarat teknik pembangunan yang jelas, lengkap dan teratur, serta perhitungan kuantitas pekerjaan dan perkiraan biaya pelaksanaan pembangunan yang jelas, tepat, dan 6 Proses Pengadaan Pelaksana KonstruksiPada tahap ini, arsitek mengolah hasil pembuatan Gambar Kerja ke dalam bentuk format Dokumen Pelelangan yang dilengkapi dengan tulisan Uraian Rencana Kerja dan Syarat-Syarat Teknis Pelaksanaan Pekerjaan RKS serta Rencana Anggaran Biaya RAB termasuk Daftar Volume Bill of Quantity/BQ. Dokumen-dokumen tersebut dibutuhkan untuk memilih dan menugaskan pelaksana konstruksi, pengawasan pelaksanaan konstruksi serta perhitungan besaran luas dan volume serta biaya pelaksanaan pembangunan yang 7 Pengawasan BerkalaUntuk memastikan bahwa pelaksanaan konstruksi dilakukan sesuai dengan rancangan yang dibuat oleh arsitek, maka arsitek melakukan peninjauan dan pengawasan secara berkala di lapangan. Pada tahap ini, arsitek membantu pengguna jasa dalam merumuskan kebijaksanaan dan memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk mendapatkan keputusan tindakan pada saat pelaksanaan konstruksi, khususnya masalah-masalah yang erat kaitannya dengan rancangan yang dibuat oleh garis besar, itulah tahapan pekerjaan arsitek. Tahapan tersebut sifatnya tidak baku, masing-masing arsitek atau penyedia jasa mungkin memiliki tahapan yang berbeda. Yang perlu diingat bahwa, proses perancangan arsitektur adalah sesuatu yang menyenangkan dan menarik baik bagi pengguna jasa dan arsitek, karena melibatkan banyak hal seperti eksplorasi ide, sketsa, gambar, model komputer, serta eksplorasi bahan dan material. Sumber IAI Bali Setelah proses design sketching selesai, berikutnya membuat rancangan model busana yang digambar lengkap bagian tampak muka, tampak belakang, diberi warna dan keterangan detail. Gambar 8. Presentation Drawing Tampak Depan Gambar 9. Presentation Drawing Tampak Belakang Kancing kait terdapat pada sisi krah kiri sampai pada bahu kiri Hiasan ritsliting dan halon juga tampak pada krah bagian belakang juga Anyaman tunggal juga diulang pada bagian belakang Panjang anyaman melebihi tinggi belahan rok Terdapat belahan pada rok suai e. Desain Hiasan Desain hiasan adalah desain yang memperindah permukaan desain strukturnya. Desain hiasan yang digunakan dalam busana pesta malam ini adalah manik-manik berupa halon dan ritsliting. Hiasan kepala menggunakan miniatur rel kereta api yang dilekatkan pada bandana dan diberi warna cat semprot. Berikut adalah hiasan pada busana pesta malam dan hiasan kepala 1. Proses Pembuatan Busana Dalam pembuatan busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda dengan sumber ide rel kereta api ini harus melalui beberapa tahapan, diantaranya a. Persiapan Untuk memproduksi suatu busana, diperlukan beberapa persiapan. Persiapan yang dilakukan dalam pembuatan busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda dengan sumber ide rel kereta api, antara lain 1 Pembuatan Gambar Kerja Gambar kerja merupakan gambar desain yang dilengkapi dengan ukuran-ukuran desain busana yang akan digunakan bagian perbagian. Tujuan dari pembuatan gambar kerja adalah untuk mempermudah mengetahui lebih detail bagian-bagian busana yang dibuat sehingga akan menghasilkan busana yang bermutu tinggi. Gambar kerja sediri terdiri dari gambar kerja busana, gambar kerja hiasan busana, dan gambar kerja pelengkap busana. Berikut adalah gambar kerja tersebut Gambar 12. Gambar Kerja Busana Tampak Depan 5 cm 28 cm 26 cm 124 cm 102 cm 1,5 cm Gambar 13. Gambar Kerja Busana Tampak Belakang 5 cm 120 cm 1,5 cm 113 cm 50 cm 26 cm 2 Pengambilan Ukuran Pengambilan ukuran dilakukan agar busana yang akan dikenakan sesuai dengan tubuh si pemakai dan dikenakan akan nyaman. Selain itu ukuran juga diperlukan untuk peletakan hiasan maupun pembuatan garis pengambilan ukuran haruslah tepat dan cermat sesuai dengan ukuran model atau si yang diperlukan dalam pembuatan busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda dengan sumber ide rel kereta api. Pengambilan ukuran dilakukan bersama-sama dengan dua mahasiswa lain yang menggunakan model yang sama. Ukuran yang diambil atau dibutuhkan untuk pembuatan busana adalah a Lingkar Badan I 82 cm b Lingkar Pinggang 65 cm c Lingkar Leher 35 cm d Lebar Muka 30 cm e Panjang Muka 32 cm f Tinggi Dada 16 cm g Lebar Dada 15 cm h Lebar Punggung 32 cm i Panjang Punggung 36 cm j Lebar Bahu 11 cm k Panjang Sisi 21 cm l Lingkar Kerung Lengan 39 cm m Tinggi Panggul 18 cm n Lingkar Panggul 90 cm o Panjang Crop Top muka 28 cm p Panjang Crop Top belakang 120 cm q Panjang Rok sampai mata kaki 102 cm r Tinggi Belahan 50 cm 3 Pembuatan Pola Busana Dalam pembuatan pola busana harus disesuaikan dengan desain busana. Saat proses pembuatan pola ketelitian dan kecermatan sangatlah diutamakan karena saat pembuatan pola merupan kunci untuk memperoleh busana yang baik dan sesuai dengan tubuh si pemakai atau model. Sistem pembuatan pola yang digunakan pada pembuatan busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda dengan sumber ide rel kereta api adalah menggunakan sistem pola So En So-Engineer. a Pola Dasar Badan Pada pembuatan busana pesta malam ini menggunkan pola dasar sistem SoEn dengan skala 18 yang dimulai dari pembuatan pola dasar kemudian dilanjutkan dengan pecah pola dan mengubah pola sesuai model busana yang akan dibuat. Berikut ini adalah cara pembuatan pola dasarnya Pola Dasar Badan Skala 18 Gambar 14. Pola Dasar Badan Sistem SoEn Keterangan Pola Bagian Depan TM A – B = D - E = ¼ Lingkar Badan +1cm A - D = B-E = Panjang Punggung + 1 ½ cm A - a = 1/6 Lingkar leher + ½ cm A - a2 = 1/6 Lingkar Leher + 1 cm A - G = ½ Tinggi Punggung + 1 ½ cm G - D = ½ Panjang Punggung B - b1 = Turun 4cm A1 - b2 = Lebar Bahu a2 - a3 = a3-G = ½ a2 –G D – M = Tinggi Puncak M - m1 = ½ Jarak Dada M1- d4 = turun 2cm D – O = turun 3 cm d1d2 = d2-d3 = 1,5 kupnat 3cm O-d2 + d –e1 = ¼ Lingkar Pinggang + 1cm Hubungkan semua garis Keterangan Pola Bagian Belakang A – C = D-F = ½ Lingkar Badan B – C = E- F = ¼ Lingkar Badan – 1cm F - c2 = Panjang Punggung c2 – C = naik 1,5cm C - c1 = 1/6 Lingkar Leher A-a1 c1 - b3 = Lingkar Bahu K - k1 = ½ Lebar Punggung I – J = 8cm J - j1 = 5cm N-n1 + N-n2 = 3cm F – n1 + n2- e2 = ¼ Lingkar Pinggang – 1cm b Pola Dasar Rok Pola dasar Rok Skala 18 Gambar 15. Pola Dasar Rok Keterangan Pola Bagian Muka A – B = 2 cm B – C = Tinggi Panggul B – D = Panjang Rok Muka A – E = ¼ Lingkar Pinggang + 1cm + 3cm untuk lipit kup C – F = ¼ Lingkar Panggul + 1cm D – G = C-F E-f-G = Panjang Rok Sisi Keterangan Pola Bagian Belakang A – B = 2 cm B – C = Tinggi Panggul B – D = Panjang Rok Belakang A – E = ¼ Lingkar Pinggang – 1 cm + 3 cm untuk lipit kup D – G = C-F E-F-G Panjang Sisi B – J = 1/10 Lingkar Pinggang J – K = 3 cm lipit kup Titik L letak 5 cm diatas panggul tarik garis J-L dan K-L menjadi kup. Garis pinggang, garis bawah digambar seperti rok muka. c Pecah Pola Gambar 16. Pecah Pola Badan Gambar 17. Pecah Pola Rok d Mengubah Pola Gambar 18. Pecah Pola Crop Top Gambar 19. Pecah Pola Rok Suai e Rancangan Bahan 4 Perancangan Bahan Merancang bahan adalah meletakkan pola busana dalam ukuran skala tertentu pada kertas payung yang disesuaikan dengan lebar kain dan peletakanyanya sesuai dengan arah serat kain tersebut. Tujuan dari merancang bahan adalah untuk mengetahui seberapa banyak bahan yang diperlukan untuk suatu model basana yang akan dibuat dan selain itu untuk meminimalkan biaya yang diperlukan di dalam pembuatan busana. Berikut cara merancang bahan yaitu a Menyiapkan pola dan kertas payung dengan ukuran skala yang dibuat pada pembuatan pola awal yaitu skala 18 b Meletakkan pola di atas kertas payung dan menghitung banyaknya bahan yang diperlukan untuk tiap pola lengkap dengan kampuh dan kelimnya. c Mengukur berapa banyaknya bahan yang diperlukan. Dalam proses merancang bahan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah a Saat peletakan pola pada bahan harus diperhatikan arah serat kain disesuaikan dengan arah serat pada pola. b Dalam meletakan pola pada kain diatur sedemikian rupa agar dapat menghemat kain, dimulai dengan meletakan pola paling besar kemudian sedang dan paling kecil. c Untuk bahan bermotif perlu diperhatikan arah motif, sedangkan bahan bertekstur perlu diperhatikan bagian baik dan buruk kain agar tidak terbalik. 5 Kalkulasi Harga Setelah merancang kebutuhan bahan langkah selajutnya adalah menentukan biaya yang dibutuhkan. Kalkulasi harga dibuat untuk mengetahui biaya kebutuhan dalam membuat suatu busana. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkalkulasi harga yaitu a Mencantumkan nama bahan, banyaknya bahan yang digunakan, harga satuan, jumlah total dan harga total dari bahan-bahan yang dibutuhkan. b Nama bahan disesuaikan dengan jenis bahan apa yang digunakan misalnya bahan pokok, bahan tambahan, bahan pembantu, dan bahan hiasan. c Dalam menentukan jumlah harga, disesuaikan dengan banyaknya barang yang digunakan atau diperlukan. d Semua barang yang dibutuhkan harus tercatat agar perhitungan biaya dapat lebih tepat. Berikut ini biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda dengan sumber ide rel kereta api adalah Tabel 1. Kalkulasi Harga No Nama Bahan Spesifikasi Keperluan Harga Satuan Jumlah Harga Bahan Utama 1. Satin Bridal Lebar 150 cm 3,5 m Rp Rp 2. Satin Bridal Lebar 150 cm 1 m Rp Rp 3. Lurik Udan Liris Lebar 100 cm Per potong Rp Rp Bahan Tambahan 1. Satin Velvet Lebar 150 cm 2 m Rp Rp 2. Kain Lurik Lebar 100 cm Per potong Rp Rp 3. Kain Keras M10 Lebar 90 cm 2 m Rp Rp 4. Kain Viseline Lebar 100 cm 0,5 m Rp Rp Bahan Pembantu 1. Benang abu-abu Ekstra 1 buah Rp Rp 2. Benang biru tua Ekstra 1 buah Rp Rp 3. Benang biru muda Ekstra 1 buah Rp Rp 4. Ritsliting besi Per meter 3 m Rp Rp 5. Kancing kait Per bungkus 1 bungkus Rp Rp 6. Jarum Singer Per bungkus 1 bungkus Rp Rp 7. Jarum tangan Per bungkus 1 bungkus Rp Rp Bahan Tambahan Hiasan 1. Hiasan payet Rp Rp 2. Hiasan Kepala Rp Rp TOTAL HARGA Rp b. Pelaksanaan 1 Peletakan Pola pada Bahan Peletakan pola pada bahan merupakan langkah awal sebelum memotong. Pada saat peletalan pola busana pada kain, sebaiknya kain dilipat menjadi dua menjadi dua bagian dengan bagian baik berada di luar sedangkan bagian buruk di dalam selain itu perlu diperhatikan juga pecah polanya, proses ini dilakukan agar mempermudah saat pemberian tanda jahitan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses peletakan pola pada bahan diantaranya a Perhatikan tanda lipatan pada pola b Perhatikan arah serat saat meletakkan pola pada bahan c Peletakkan pola pada bahan yang mempunyai tekstur licin tetapi tebal sebaiknya disematkan dengan menggunakan jarum pentul agar tidak bergeser dan mempermudah saat pemberian tanda. d Arah serat bahan untuk bahan yang berkilau sebaiknya pola tidak dibolak-balik dan harus satu arah, karena jika peletakan pola bolak-balik akan menghasilkan kilau yang berbeda. e Lebar kampuh untuk seluruhnya adalah 1,5 cm - 2,5 cm, untuk kampuh kelim adalah 4 cm – 5 cm dan untuk kampuh ritsliting 2 cm. f Setelah semuanya selesai, potong bahan sesuai tanda pola dan perhatikan bayangan cermin jika ada. 2 Pemotongan Bahan dan Pemberian Tanda Jahitan Setelah proses peletakan pola di bahan, langkah selanjutnya adalah pemotongan saat proses pemotongan bahan harus memperhatikan arah serat pada kain, pemotongan dilakukan mulai bahan utama terlebih dahulu dari pola yang terbesar menggunakan gunting yang tajam agar tidak merusak serat. Setelah proses pemotongan bahan, langkah selanjutnya adalah pemberian tanda pola yaitu pada bagian sekeliling crop top bahan utama maupun bahan furing dengan kampuh 2 cm tetapi pada bagian kelim bawah adalah 4 cm. Untuk rok suai bahan utama maupun bahan furing bagian sekeliling tiap pola diberi kampuh 2 cm dan pada bagian kelim diberi kampuh 5 cm. Pada pembuatan busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda ini penyusun menggunakan bahan utama yaitu satin bridal berwarna sonic silver, furing menggunakan bahan satin velvet berwarna serupa bahan utama dan furing pada bagian crop top adalah kain lurik berwarna biru bergaris hitam. Pemberian kain keras M10 hanya digunakan pada bahan utama satin bridal bagian crop top sekaligus pada bagian krah memberikan efek kaku dan tegas dan kain viseline pada bagian yang digunakan untuk belahan pada rok suai. 3 Penjelujuran Setelah kain dipotong dan diberi tanda selanjutnya melakukan proses penjelujuran sebelum memulai proses menjahit agar mempermudah dalam proses penyambungan pada bagian-bagian yang rumit misalnya pada garis lengkung yang tajam perlu ada tekniknya salah satunya dengan menjelujur. Selain itu proses menjelujur mempunyai beberapa keuntungan salah satunya adalah dapat menghindari kesalahan saat menjahit, dapat mengetahui jatuhnya bahan pada tubuh si pemakai, apakah sudah pas dan sesuai pada saat fiting I sehingga apabila ada kesalahan pada fiting I maka akan mudah dalam memperbaikinya. Sebelum melakukan proses penjelujuran, terlebih dahulu menyelesaikan membuat anyaman tunggal dengan cara melekatkan bahan di kain keras M10 pada tiap komponennya setelah tiap komponen dilapisi kain keras, sum tiap komponen anyaman pada bentangan kain keras sepenjang dan selebar anyaman yang telah ditentukan dan memberi kampuh 2 cm. Setelah anyaman selesai, melekatkan kain keras pada bahan utama dengam cara pressing yang dilakukan secara hati-hato karena apabila terburu-buru dan tidak tepat saat proses ini, akan membuat bahan menjadi menggelembung dan tidak rapi sehingga saat dilihat kilau dan bentuk akan berubah dan menjadi tidak seperti yang diharapkan. Setelah anyaman dan pelekatan kain keras pada bahan utama crop top selesai, berikut langkah-langkah penjelujuran dalam pembuatan busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda ini adalah a Penjelujuran Crop Top 1 Menjelujur sambungan bahan utama pada bagian tengah belakang. 2 Menjelujur sambungan bahan furing pada bagian sisi. 3 Menyambung bahu dengan cara menjelujur bahan utama dengan bahan utama dan bahan furing dengan bahan furing. 4 Menjelujur anyaman dengan bahan utama pada tengah belakang crop top. 5 Menjelujur kerung lengan dengan menggabungkan bahan utama dengan furing. 6 Menjelujur kelim bawah dengan menggabungkan bahan utama dengan furing. 7 Penjelujuran krah dilakukan dengan cara menjelujur komponen potongan krah dengan hiasan ritsliting. 8 Memasang krah dengan badan crop top dengan cara menggabungkan dan dijelujur. b Penjelujuran rok suai 1 Menjelujur tengah belakang bahan utama dan furing sampai batas tinggi belahan. 2 Menjelujur tengah belakang bahan utama dengan furing belum membuat belahan karena saat pembuatan belahan harus ada bahan furing yang digunting, jadi belum dilakukan pada proses penjelujuran. 3 Menjelujur anyaman tunggal dengan furing pada bagian atas. 4 Menjelujur anyaman tunggal dengan bahan utama yang memiliki lebar 2cm bagian kanan dan kiri anyaman. 5 Membuat stopper pada ritsliting besi dengan cara menjelujur. 6 Menggabungkan ritsliting dengan menjelujur bahan utama yang memiliki lebar 2 cm dengan bahan furing bagian kanan dan kiri bahan utama yang memiliki lebar 2 cm. Jelujur furing yang melekat pada anyaman tunggal dengan furing rok pada bagian pinggang. 7 Menjelujur sisi bahan utama dengan furing yang akan disatukan dengan ritsliting. 8 Menyambung sisi bahan utama depan dengan belakang, furing sisi depan dengan belakang. Penjelujuran dilakukan bagian sisi kanan dahulu baru bagian isi kiri atau sebaliknya. 9 Menggabungkan bahan utama dengan furing pada bagian kampuh pinggang dengan cara dijelujur. 10 Menjelujur kelim bawah rok suai dengan cara menggabungkan bahan utama dengan furing. 4 Evaluasi Proses I Fitting I Tabel 02. Evaluasi Proses I Fitting I Aspek yang Dievaluasi Hasil Evaluasi Cara Mengatasi Crop Top Crop top TM Kurang panjang Bagian bawah crop top TM diberi tambahan 5 cm Kerung lengan Kurang lebar Pada bagian kerung lengan masuk dan Setelah proses fitting I selesai proses selanjutnya memperbaiki bagian-bagian busana jika masih ada kekurangan sesuai evaluasi I kemudian dilanjutkan proses menjahit dengan mesin jahit. Proses penjahitan busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda ini menggunakan teknik jahit halus dengan kampuh buka karena busana pesta malam ini menggunakan full furing. Agar menghasilkan kualitas jahitan yang rapi maka pada setiap proses menjahit harus di pressing. Untuk pembuatan busana pesta malam ini agar tidak kusut proses pressing harus dilapisi dengan kain yang disemprot dengan air, lakukan pressing dengan tidak terburu-buru dan merata agar hasil rapi. Berikut langkah-langkah dalam menjahit busana pesta malam untuk remaja hingga dewasa muda dengan sumber ide rel kereta api adalah a Menjahit Crop Top 1 Menjahit sambungan bahan utama pada bagian tengah belakang. 2 Menjahit sambungan bahan furing pada bagian sisi. 3 Menyambung bahu dengan cara menjahit bahan utama dengan bahan utama dan bahan furing dengan bahan furing. 4 Menjahit anyaman dengan bahan utama pada tengah belakang crop top. 5 Sum kerung lengan dengan menggabungkan bahan utama dengan furing. 6 Sum kelim bawah dengan menggabungkan bahan utama dengan furing. 7 Menjahit krah dilakukan dengan cara menjahit komponen potongan krah dengan hiasan ritsliting. 8 Memasang krah dengan badan crop top dengan cara menjahit pada bagian luar dan pada bagian dalam di sum. b Menjahit Rok Suai 1 Menjahit tengah belakang bahan utama dan furing sampai batas tinggi belahan. 2 Menjahit atau membuat belahan tumpuk pada tengah belakang rok suai. 3 Menjahit anyaman tunggal dengan furing pada bagian atas. 4 Menjahit anyaman tunggal dengan bahan utama yang memiliki lebar 2cm bagian kanan dan kiri anyaman. 5 Membuat stopper pada ritsliting besi dengan cara dijahit. 6 Menggabungkan ritsliting dengan menjahit bahan utama yang memiliki lebar 2 cm dengan bahan furing bagian kanan dan kiri bahan utama yang memiliki lebar 2 cm. Jahit furing yang melekat pada anyaman tunggal dengan furing rok pada bagian pinggang. 7 Menjahit sisi bahan utama dengan furing yang akan disatukan dengan ritsliting. 8 Menyambung sisi bahan utama depan dengan belakang, furing sisi depan dengan belakang. Menjahit dilakukan bagian sisi kanan dahulu baru bagian isi kiri atau sebaliknya. 9 Menggabungkan bahan utama dengan furing pada bagian kampuh pinggang dengan cara dijahit. 10 Sum kelim bawah rok suai dengan cara bahan furing berada 1 cm diatas bahan utama, sum keliling dengan cara naik 1 cm agar saat dilihat melekat rapi tanpa terlihat benang sumnya. 6 Menghias Busana Pada pembuatan busana pesta malam dengan sumber ide rel kereta api ini penulis menggunakan ritsliting sebagai hiasan dan memberikan hiasan manik-manik berupa halon pada anyaman tunggal yang ditata secara sejajar dan berderet. Dan manik-manik halon juga disum serong pada tengah krah diantara ritsliting. 7 Evaluasi Proses II Fitting II Evaluasi proses II dilakukan pada saat pemotretan foto booklet dan pada proses II ini busana yang sudah selesai dijahit telah selesai dan sesuai dengan desain yang telah dibuat yang meliputi perlengkapan dan hiasannya. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui letak kesalahan jika masih ada dan harus diperbaiki. Tabel 03. Evaluasi Proses II Fitting II Aspek yang Dievaluasi Hasil Evaluasi Cara Mengatasi Krah Hiasan ritsliting Hiasan ritsliting pada krah menjadi Evaluasi hasil merupakan penilaian secara keseluruan pada busana yang telah selesai, baik dari kesesuaian dengan desain yang dibuat maupun terhadap tema dan sub tema yang dipilih. Tujuan evaluasi adalah mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dari hasil busana pesta malam yang penulis ciptakan, ada beberapa evaluasi antara lain 1 Sebelum memotong bahan utama seharusnya membuat busana uji coba dami untuk menentukan ukuran dan kesesuaian desain dengan ukuran badan model. 2 Pengechekkan pola harus dilakukan berkali-kali agar meminimalisir kesalahan. 3 Terdapat beberapa kesalahan dalam pengepasan rok suai karena belum sesuai dengan ukuran model saat sesi fitting I dan II. 4 Pada saat fitting I busana belum sempurna jadi terdapat evaluasi yang cukup banyak. 5 Pada saat fitting II hiasan pada busana hanya ada pada krah polos, dan harus mengubah krah dengan memasang 2 ritsliting dan memberikan hiasan manik-manik pada krah dan anyaman tunggal. 6 Proses pressing harus dilakukan setiap proses menjahit dengan bertahap, merata, dan sabar. Memberikan semprotan cairan sangat membantu karena hasil akan terlihat lebih rapi. 3. Proses Penyelenggaraan Pergelaran Busana Pergelaran busana merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk memamerkan atau memperkenalkan suatu kreasi terbaru dari perancang yang diperagakan oleh seorang model profesional kepada masyarakat. Pelaksanaan pergelaran busana ini melalui tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi. a. Persiapan 1 Pembentukan Panitia Pembentukan panitia bertujuan agar pergelaran busana dapat terlaksana dengan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu pergelaran busana dengan tema Authenture Authenticity for Human Nature yang diikuti oleh 103 mahasiswa angkatan 2012 dan 2013. Adapun susunan kepanitiaan dalam pergelaran busana tahun 2016 ini adalah sebagai berikut a Ketua Umum Tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Ketua adalah 1 Penanggung jawab umum jalanya kepanitiaan. 2 Mengkoordinir seluruh kegiatan dalam kepanitiaan pergelaran busana. 3 Membawahi seluruh panitia inti dan kepala divisi serta anggota kepanitiaan. 4 Memimpin rapat kepanitiaan dan membuat laporan pertanggungjawaban. 5 Mengkoordinir seluruh panitia inti dan devisi, serta bijaksana dalam mengambil keputusan demi tercapainya tujuan dengan mengutamakan kebersamaan dan kerjasama. b Sekretaris Tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Sekretaris adalah 1 Bertanggungjawab atas kepada ketua umum atas keluar masuknya surat. 2 Pembuatan proposal yang telah disepakati bersama baik sponsor. 3 Angket serta penyusunan laporan umum LPJ setelah peragaan dilaksanakan. 4 Pembuatan surat-surat pernyataan ataupun surat perjanjian. c Bendahara Tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Bendahara adalah 1 Bertanggungjawab kepada ketua atas keluar/masuknya uang. 2 Bertanggungjawab dengan dana dalam pemasukan uang dan mengeluarkan uang atas persetujuan ketua untuk segala keperluan dari setiap devisi. 3 Pembuatan laporan keuangan kepanitaan secara menyeluruh. 4 Bertanggungjawab atas pencatatan kehadiran seluruh anggota saat rapat besar, beserta denda bagi yang terlambat ataupun tidak datang saat rapat tanpa perijinan. d Sie. Acara Tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh Sie Acara adalah 1 Membuat konsep acara. 2 Membuat konsep panggung dan layout panggung serta dekorasi, bekerjasama dengan sie perlengkapan. 3 Mencari pengisi/talent acara, bekerjasama dengan talent

pembuatan gambar kerja dilakukan pada saat